Minggu, 23 April 2017

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE PENYULUHAN


 
Penyuluhan merupakan suatu kegiatan mendidik orang atau kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk mengubah perilaku klien sesuai dengan yang direncanakan/ dikehendaki sehingga orang semakin modern. Hal ini merupakan usaha mengembangkan atau memberdayakan suatu potensi individu klien agar lebih berdaya secara mandiri (Mardikanto, 1992). Menurut Slamet (1992) bahwa penyuluhan pertanian memiliki peranan yang penting, yaitu sebagai kegiatan yang merupakan katalis, pendamping, perantara, dan penemu solusi bagi pembangunan pertanian. Keberhasilan suatu penyuluhan pertanian ditentukan oleh profesionalitas penyuluh yaitu yang memiliki tugas utama sebagai pembimbing, pendorong, motivator, komunikator, dan lain-lain. Suatu kegiatan penyuluhan pertanian pada intinya adalah pembinaan terhadap masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani, harus ditata dan dikembangkan sedemikian rupa agar harapan mereka dapat terpenuhi sebagai mana mestinya. Penyuluh pertanian jelas tidak dapat memecahkan semua permasalahan yang dihadapi oleh para petani karena pengetahuan dan wawasan yang dimiliki oleh penyuluh pertanian terbatas. Untuk itu kegiatan penyuluhan pertanian harus diikuti dengan kualitas pelayanan penyuluh dalam memberikan materi terhadap petani (Padmanagara, 1973).
Menurut Slamet (2005) bahwa metode penyuluhan individu ditujukan kepada individu-individu petani yang memperoleh perhatian secara khusus dari petugas penyuluh.
Kelebihan metode individu adalah :
1.          Adanya partisipasi aktif dari individu.
2.          Umpan balik dapat diperoleh secara langsung dari petani.
3.          Topik pembahasan langsung ke permasalahan spesifik yang dihadapi individu petani.
4.          Hasil akhir merupakan integrasi informasi dari petani dan penyuluh.
5.          Petani akan merasa diperhatikan lebih sehingga mempunyai motivasi tinggi.
Kelemahan metode individu adalah :
1.          Sasaran target sangat sempit.
2.          Biaya perkapita penyuluhan sangat tinggi.
3.          Memungkinkan adanya rasa kecemburuan dari petani lain.
4.          Umpan balik dari petani kurang lengkap, karena hanya dari satu orang petani.
5.          Topik penyuluhan bukan merupakan pemecahan masalah bersama, akan tetapi lebih ke masalah individu petani.

Menurut Setiana (2005) bahwa metode penyuluhan kelompok atau group approach merupakan suatu penyuluh yang berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya.
Kelebihan metode penyuluhan kelompok:
1.        Relatif lebih efisien, pertanian berkelompok.
2.        Komunikator tidak tersamar
Kelemahan metode penyuluhan kelompok:
1.        Masalah pengorganisasian
2.        Pendekatan aktifitas pembentukan kelompok bersama
3.        Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi
4.         Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis

Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999) bahwa metode penyuluhan massal merupakan suatu metode penyuluhan yang dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak.
Kelebihan metode penyuluhan massal:
1.        Tidak terlalu resmi, pertanian massal
2.        Penuh kepercayaan
3.        Langsung dapat dirasakan
Kelemahan metode penyuluhan massal:
1.        Memakan waktu lebih banyak
2.        Biaya yang dikeluarkan lebih besar
3.        Bersifat kurang efisien terhadap pengaruhnya

Menurut Sirait (2006) bahwa penyuluh partisipatif merupakan suatu penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan. Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para penyuluh pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan.
Kelebihan metode penyuluhan partisipatif:
1.        Melibatkan  partisipasi penuh dari masyarakat.
2.        Pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri.
3.        Mendorong inisiatif positif  para penyuluh maupun petani.
4.        Memberikan motivasi bagi penyuluh.
Kelemahan metode penyuluhan partisipatif:
1.        Membutuhkan waktu yang relative lebih lama.
2.        Pembicaraan dapat menyimpang dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.



REFERENSI
Mardikanto, T. 1992. Penyuluhan Pengembangan Pertanian. Sebelas Maret Press, Surakarta.

Padmanagara, S. 1973. Membina Penyuluhan Pertanian. Departemen Pertanian, Jakarta.

Setiana. L. 2005. Teknik Penyuluhan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia, Bogor.

Sirait, T. 2006. Penyelenggaraan Penyuluhan Sistem Partisipatif di Simalungun. Edisi 2-8 Agustus 2006 Tahun XXXVI. Sinar Tani, Sumatera Utara.

Slamet, M. 1992. Perspektif Ilmu Penyuluhan dan Pembangunan Menyongsong Era Tinggal Landas dalam Penyuluhan Pembangunan di Indonesia Menyongsong Abad XXI. PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta.

Slamet, M. 2005. Teori Organisasi dan Kelompok. Institut Pertanian, Bogor.

Van den Ban, A.W dan H.S. Hawkins. 1999. Penyuluhan Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar